Sunday 28 September 2008

H-2 lebaran, I’m still at work…

Hari ini tanggal 29 September 2008. Kalo di kalender saya, di tanggal ini ada bintang kecil berwarna merah yang artinya cuti bersama. But as you can read, I’m still at work. Di kantor saya baru resmi libur besok sampe tanggal 3 Oktober, yang artinya hari Sabtu tanggal 4 Oktober masuk kembali seperti biasa.

Bukannya sok jadi karyawan teladan, tapi karena saya masih belum punya jatah cuti tahunan. Maklumlah, saya masih belum genap 1 tahun bekerja disini. Tapi beruntunglah saya karena saya dilahirkan sebagai perempuan. Kenapa? Meskipun saya belum punya jatah cuti tahunan, saya sudah punya cuti haid (Happy mode = On). Dan fasilitas itu akan saya gunakan untuk hari Sabtu ini, jadi saya akan masuk kerja dan mengerjakan pekerjaan rutin pada hari Seninnya…

Sekarang ini, bisa dibilang hari Krida. Sebagian besar karyawan memang masuk kerja tapi dengan semangat liburan. Udah ngga sabar pengen jam 16.15.

But still, di momen lebaran ini, saya mohon maaf lahir dan batin jika ada kesalahan tulisan yang menyebabkan sakit hati. Perlu anda tahu, hal itu saya lakukan dengan sengaja… (Devil mode = On)
Read more......

Sunday 21 September 2008

Google Chrome? Install yang offline aja napa?


Begitu membaca di Kompas bahwa google merilis browser baru yang dinamakan Chrome, saya langsung bergegas untuk download browser tersebut.

Singkat kata singkat cerita, proses download cukup cepat untuk ukuran bandwith di tempat saya kerja karena ukuran filenya hanya 475 KB. Perasaan saya ngga enak karena ukuran filenya terlalu kecil. Begitu saya coba instal, perasaan ngga enak saya makin menjadi. Progress Bar-nya lamaaaa… banget, Cuman ada tulisan “memulai..” ngga ada tulisan “copying files”. Akhirnya saya berkesimpulan, kalo Chrome yang saya unduh akan terinstall jika terkoneksi dengan internet
Daripada nunggu lama, saya batalkan aja prosesnya.

Hari berikutnya saya bertanya lagi ke Paman Google, apakah ada Chrome yang diinstall secara offline dan ternyata ada. Seperti disini ato disini. Keduanya punya URL yang sama, tapi tetap saya ngga bisa download. Selidik punya selidik, ternyata URL yang mereka berikan ada sedikit kesalahan. Yang tertulis “dl.google.com/chrome/install/149.27/chrome_installer.exe” Padahal harusnya http://dl.google.com/chrome/install/149.29/chrome_installer.exe

Saya sudah berhasil download dengan ukuran 7521 KB, tapi belum sempat saya install. Tunggu aja, I’ll be back with my review…

Read more......

Tuesday 16 September 2008

Fasilitas internet kantor….

Beginilah nasib jika bekerja di kantor dimana sambungan internet yang seadanya harus dibagi-bagi dengan yang lain se-Indonesia Raya. Saya lagi dapet “order” untuk ngunduh AVG (Anti Virus Gratisan) versi terbaru dari filehippo. Dan dengan kecepatan yang ada, kesabaran saya pada bulan puasa ini benar-benar diuji. Check out this image below :



Saya mulai ngunduh jam 9.00 dan sampai sekarang 15.40 status unduhan saya tampak pada gambar diatas. Saya pake Free Download Manager, software gratisan yang membantu proses unduh dan unggah. ( Di kantor punya sedikit kebijakan, kalau ingin install software, harus dipastikan bukan bajakan atau Freeware. Emang, orang-orang disini agak sedikir parno tentang urusan license.) Digambar bisa dilihat download saya terbagi kedalam 4 channel. Dan jika digabungkan channel-channel tersebut hanya menghasilkan kecepatan 3773 B/s. Bayangkan betapa (harus) bersabarnya saya mengingat ukuran file yang akan saya unduh sebesar 47.7 MB.

Here’s another picture update :


I am too bloody miserable!!! Sometimes I wondered, “Kapan kantor saya punya koneksi internet mandiri?” Yang bisa mandi dan nyuci sendiri…

Read more......

Friday 12 September 2008

Semurah itukah harga dirimu, Nak?

Mungkin tulisan ini dibuat karena saya iri dengan beberapa teman yang lebih beruntung dari saya, but who knows? Final judgement-nya ada di anda para pembaca

Dulu, waktu SMA dan awal kuliah, sama seperti anak yang lain,saya sangat menyukai hal-hal yang berhubungan dengan mobil dengan segala modifikasinya. Sepertinya jaman itu paling keren (at least on my mind) kalo bisa naik mobil semi-ceper, velg racing diameter besar, knalpot racing, audio yang ajeb-ajeb dan ada stiker nama klub mobil tempat kita bergabung tertempel di kaca belakang mobil. Yang ada di pikiran saya adalah sedan item mulus tanpa cutting stiker, kaca film yang ngga terlalu gelap. Pokoknya elegan banget deh! Saya sempat juga merasakan nyetir mobil dengan knalpot dan audio seperti diatas, meskipun tanpa stiker klub mobil.

Tapi ngga tau kenapa dan kapan tepatnya, saya mulai jijik dengan hal-hal begituan. Saya jadi begitu bencinya dengan anak-anak geng mobil, dan selalu komentar “Rich Kids” dengan nada mencibir setiap kali ketemu mobil dengan ciri-ciri seperti diatas. Yang ada dipikiran saya mereka cuman anak orang kaya yang punya duit buat dibuang, yang pikirannya dangkal, yang menyebut sex, drugs dan party sebagai cara bersenang-senang. Mobil yang mereka bawa, meskipun STNK atas nama mereka, tetep aja hasil pemberian orang tua. So that makes yang bayar pajak kendaraan juga orang tua. Bensin yang mereka bakar (meskipun harganya ngga semahal sekarang), belinya juga dengan duit orang tua. Segala modifikasi mobil dan juga aksesoris yang melekat pada tubuh mereka juga tidak didapat dengan hasil keringat mereka. Semuanya masih hasil “mengemis” ke orang tua.

Dengan semua yang sebenarnya bukan milik mereka pribadi, kok bisa ya mereka merasa bangga? Kok bisa ya pamer ke semua orang dengan duit orang tua? What are they thinking gitu lho? Atau memang they don’t have the organ to think?

Saat memasuki dunia kerja, semuanya terasa semakin menjadi. Saat itu saya masih Fresh Graduate yang belum pernah punya pengalaman kerja. Saya datang bekerja dengan baju dan sepatu kerja pemberian orang tua. Naik motor dengan STNK atas nama saya yang juga pemberian orang tua. Orang tua saya memang bukan orang paling kaya di kota kami, tapi merak cukup mampu untuk “melengkapi” anak-anaknya dengan berbagai fasilitas yang layak. Di lingkungan kerja saya, hanya segelintir orang yang berasal dari keluarga berpunya. Sisanya adalah fighter. Dan yang fighter inilah yang membuat saya merasa malu dengan diri saya sendiri. Memang, mereka yang berada disana jauh lebihh senior dari saya, tapi yang saya ambil adalah mereka bisa datang bekerja dengan baju hasil keringat mereka sendiri, dengan motor meskipun bukan model terbaru dan masih mengangsur, setidaknya mereka beli dan angsung tiap bulannya dengan gaji mereka.

Mungkin ini akan terdengar aneh, tapi saya merasa malu karena tidak bisa seperti mereka, tidak pernah merasakan tidak punya uang karena gaji yang pas-pasan seperti mereka. Saya merasa, kalau kita tidak merasakan sulitnya, kita tidak akan bisa bersyukur ketika kita lepas dari kesulitan. Saya merasa dibesarkan di keluarga yang cukup, tapi dengan kecukupan itu yang membuat saya menjadi manusia yang lemah. Saya hanya hidup satu kali dan saya ingin hidup saya lebih berarti untuk diri saya sendiri dulu sebelum berarti buat orang lain. Saya ingin bisa berdiri sendiri tanpa bantuan orang tua , dan siapa tau, if I can stand on my own one day, I could help others to do the same.
Read more......

Free Software, Freeware, Shareware : What are those?

I am sure you constantly came across with those words above whenever you want to download softwares. But have you ever think about what does it mean? Here is what I got from wikipedia :

Free software or software libre or you know better as Freeware is software that can be used, studied, and modified without restriction, and which can be copied and redistributed in modified or unmodified form either without restriction, or with minimal restrictions only to ensure that further recipients can also do these things.

Freeware is computer software that is available for use at no cost or for an optional fee. Freeware is often made available in a binary-only, proprietary form, thus making it distinct from free software. Proprietary freeware allows authors to contribute something for the benefit of the community, while at the same time allowing them to retain control of the source code, future direction of development and preserve its business potential.

Shareware is a marketing method for computer software in which the software can be obtained by a user, often by downloading from the Internet or on magazine cover-disks free of charge to try out a program before buying the full version of that program. If the "tryout" program is already the full version, it is available for a short amount of time, or it does not have updates, help, and other extras that buying the added programs has. Shareware has also been known as "try before you buy". A shareware program is accompanied by a request for payment, and the software's distribution license often requires such a payment. Read more......